Penadaran (25/08/2025) Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) ketahanan pangan yang digelar di Warung Tugu Lumpang, Desa Penadaran, menghadirkan sejumlah narasumber penting dari bidang pertanian, peternakan dan pendamping desa. Kegiatan ini menjadi forum strategis dalam membahas arah kebijakan ketahanan pangan yang didanai dari Dana Desa tahun 2025.
Hadir sebagai narasumber, Imam Kuncoro, S.P., Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Gubug, Supriyadi, S.Pt., PPL UPTD Dinas Peternakan, serta Joko Prayogo Marsudi, S.E., Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Desa (TAPMD) P3MD Kabupaten Grobogan. Kehadiran dua PPL dan satu Tenaga Ahli ini memperkuat diskusi baik dari aspek teknis maupun perencanaan program.
Dalam paparannya, Imam Kuncoro, S.P. menjelaskan tentang kondisi umum pertanian di desa penadaran bahwa terdapat korelasi erat antara pertanian dan peternakan di Desa Penadaran, mengingat wilayah ini merupakan salah satu sentra produksi jagung. Ia menjelaskan bahwa dengan memadukan sektor pertanian dan peternakan maka harapan ke depan para petani tidak hanya menjual jagung dalam bentuk mentah, tetapi bisa mengolahnya menjadi pakan yang menghasilkan produk bernilai tambah seperti telur ayam.
Terkait rencana usaha budidaya cabai, Imam Kuncoro, S.P. mengingatkan bahwa tanaman hortikultura tersebut sangat bergantung pada pengairan. Mengingat sebagian besar lahan di Penadaran adalah tadah hujan, maka pengelolaan air harus menjadi perhatian utama. Selain itu, kebiasaan petani yang menggunakan sistem Tanpa Olah Tanah (TOT) dalam budidaya jagung juga perlu diadaptasikan agar sesuai dengan kebutuhan cabai. BPP Gubug sendiri siap memberikan pendampingan lebih lanjut dalam implementasi program ini.
Sementara itu, Supriyadi, S.Pt. menyoroti aspek peternakan khususnya terkait rencana usaha penggemukan domba. Ia menegaskan bahwa keberhasilan usaha ternak harus memperhatikan tiga hal pokok, yakni spesifik lokasi, spesifik jenis ternak, dan spesifik pakan. Ketiga aspek ini menjadi kunci dalam menentukan produktivitas sekaligus keberlanjutan usaha peternakan.
Dari sisi perencanaan Joko Prayogo Marsudi, S.E. memberikan catatan terhadap tiga usulan rencana usaha yakni budidaya cabai, penggemukan domba, dan ayam petelur. Menurutnya, untuk rencana usaha ayam petelur perlu dikaji lebih mendalam. Berdasarkan pengalaman, usaha ini hanya akan menguntungkan jika jumlah populasi ayam lebih dari 500 ekor. Selain itu, usaha ini memiliki ketergantungan tinggi terhadap pakan pabrikan, sehingga perlu dikaji lebih mendalam lagi.
Melalui paparan para narasumber tersebut, Musdesus Desa Penadaran 2025 tidak hanya menetapkan program ketahanan pangan, tetapi juga memberi arah yang lebih terukur dan berkelanjutan. Kombinasi masukan teknis dari PPL dan arahan perencanaan dari Tenaga Ahli diharapkan terwujudnya program ketahanan pangan di Desa Penadaran yang berhasil dan berkelanjutan.
Susanto
16 September 2025 10:58:31
Masaallah luar biasa tak sawang sawang kok ada ustd UJ ya apa masih krabat nya atau ponakan nya UJ...