Penadaran (03/11/2025) Kelompok Tani Rahayu Desa Penadaran, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, menggelar kegiatan Rembuk Tani Program IRPOM (Irigasi Pompa) pada Senin, 3 November 2025. Kegiatan yang berlangsung di Pendopo Kandangan, Dusun Tempel, Desa Penadaran ini dimulai pukul 13.00 WIB hingga selesai, dengan dihadiri petani sawah anggota Poktan Rahayu.
Acara tersebut turut dihadiri antara lain Koordinator BPP Kecamatan Gubug Imam Kuncoro, S.P., Kepala Desa Penadaran Sholehaturidlo, S.E., M.H., Wakil Ketua BPD sekaligus Ketua Gapoktan Desa Penadaran Fx. Puji, serta para petani sawah dari Kelompok Tani Rahayu.
Kegiatan dibuka oleh Sutadi, dilanjutkan dengan sambutan dari berbagai pihak. Dalam sambutannya, Kepala Desa Penadaran Sholehaturidlo, S.E., M.H. menyampaikan harapan agar keberadaan program IRPOM mampu memberikan dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui sistem irigasi yang lebih efisien dan merata.
Sementara itu, Koordinator BPP Kecamatan Gubug Imam Kuncoro, S.P. menegaskan pentingnya sinergi antara petani dan pemerintah dalam menyukseskan program pertanian tahun 2025. Ia menuturkan bahwa berbagai program telah disiapkan pemerintah untuk peningkatan kesejahteraan petani. “Harga Pembelian Pemerintah (HPP) jagung saat ini sebesar Rp 5.500, sedangkan gabah kering panen (GKP) sebesar Rp 6.500. Selain itu, harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsidi juga mengalami penurunan, yaitu pupuk urea menjadi Rp 90.000 dari sebelumnya Rp 112.500, dan NPK Ponska menjadi Rp 92.000 dari Rp 115.000,” jelasnya.
Usai sambutan, acara dilanjutkan dengan sesi Rembuk Tani dan diskusi kelompok. Ketua UPPK Poktan Rahayu, H. Jumino, memaparkan capaian program bantuan, termasuk pelaksanaan IRPOM hingga saat ini. Ia juga mengungkapkan beberapa tantangan di lapangan, seperti kondisi lahan yang terpisah-pisah sehingga harus dibagi ke dalam empat hingga lima hamparan, serta kebiasaan sebagian petani yang belum terbiasa menggunakan kalender musim tanam bersama.
Diskusi teknis mengenai sistem irigasi pompa (IRPOM) kemudian dipandu oleh pelaksana teknis, Reicky Adityantoko. Dalam forum tersebut, para petani menyepakati besaran iuran pemanfaatan IRPOM sebesar Rp20.000 per jam bagi seluruh pengguna lahan sawah. Kesepakatan ini bersifat sementara dan akan dievaluasi melalui musyawarah lanjutan seiring dengan perkembangan pelaksanaan program.
Kegiatan Rembuk Tani Program IRPOM ini menjadi wadah penting bagi petani untuk menyampaikan aspirasi, menyusun strategi pemanfaatan irigasi, serta memperkuat komitmen bersama dalam mengembangkan pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan di Desa Penadaran. Melalui forum ini, diharapkan sinergi antara petani, pemerintah, dan kelompok tani terus terjalin demi terwujudnya kesejahteraan petani dan ketahanan pangan desa.
(Korespondensi : J. Windhandini)
Susanto
16 September 2025 10:58:31
Masaallah luar biasa tak sawang sawang kok ada ustd UJ ya apa masih krabat nya atau ponakan nya UJ...