Penadaran (05/09/2025) Suasana Masjid Jami’ Alhidayah Desa Penadaran pada Jumat 5 September 2025 atau bertepatan dengan 12 Rabi’ul Awal 1447 H dipenuhi oleh jamaah muslim yang datang untuk menunaikan kewajiban Ibadah sholat Jumat. Ibadah dimulai pukul 11.40 WIB dan berlangsung khusyu’ dan khidmat meskipun cuaca terik menyelimuti.

Dalam pelaksanaan sholat Jumat ini, Ustadz Hasim bertugas sebagai imam sekaligus khotib, sementara adzan dikumandangkan oleh Bapak Parno. Seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar hingga akhir dengan jamaah tetap menjaga kekhusyukan dan kekhidmatan.

Khutbah yang disampaikan Ustadz Hasim bertepatan dengan momentum kelahiran Nabi Muhammad SAW sehingga sarat akan pesan mendalam. Beliau menekankan pentingnya meningkatkan iman dan takwa serta menjadikan Rasulullah sebagai teladan utama dalam kehidupan sehari-hari.

“Bersyukurlah kita atas kelahiran Rasulullah Muhammad SAW, sebab dengan kehadirannya,  Allah menjadikan alam semesta ini sebagai rahmat bagi seluruh makhluk,” ungkap Ustadz Hasim dalam khutbahnya. Ia juga mengingatkan jamaah untuk selalu mengagungkan Rasulullah, meneladani akhlaknya serta menghidupkan ajarannya dalam keseharian.

Khutbah Jumat kali ini terasa semakin istimewa karena bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Jamaah diajak merenungkan kembali bagaimana Rasulullah menjadi teladan dalam kesabaran, kelembutan hati, dan kasih sayang yang universal. Kehadiran Nabi dipandang bukan hanya sebagai anugerah bagi umat Islam tetapi juga rahmat bagi seluruh alam.

Setelah khutbah usai, sholat Jumat dilaksanakan secara berjamaah dengan penuh kekhusyukan. Doa bersama kemudian dipanjatkan untuk memohon keberkahan, keselamatan, dan perlindungan Allah SWT bagi seluruh jamaah dan umat Islam pada umumnya.

Sebagaimana diketahui bahwa sholat Jumat merupakan kewajiban bagi setiap muslim laki-laki yang telah baligh. Momentum ibadah Jumat yang bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi tahun ini menjadi pengingat bahwa ibadah tidak semata-mata dipahami sebagai rutinitas ritual, melainkan juga sebagai sarana untuk memperkuat iman serta meneladani akhlak Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.  (Korespondensi : Masruri)