Penadaran (12/09/2025) Pertanyaan tentang seberapa cerdas masyarakat kita menjadi relevan di tengah gencarnya arus digitalisasi desa. Salah satu pilar penting dalam pembangunan desa cerdas adalah Smart People atau masyarakat cerdas. Pilar ini menekankan pentingnya investasi dalam keterampilan dan pengetahuan dasar untuk memanfaatkan internet secara efektif, sehingga berdampak pada peningkatan kreativitas, kesejahteraan, hingga kualitas hidup warga desa.
Masyarakat cerdas pertama-tama ditandai dengan keterampilan digital. Bukan sekadar bisa menggunakan ponsel pintar, tetapi bagaimana masyarakat benar-benar mampu memanfaatkan perangkat digital untuk kebutuhan sehari-hari. Misalnya, menggunakan aplikasi untuk mengakses layanan publik, memasarkan produk lokal secara online, hingga mengikuti pelatihan literasi digital yang diselenggarakan secara berkelanjutan. Aktivitas produktif berbasis teknologi inilah yang menjadi penanda kemajuan desa.
Kedua, masyarakat cerdas tercermin melalui kreativitas. Digitalisasi memberi ruang luas untuk berkarya, baik dalam bentuk tulisan, video, maupun aplikasi layanan sederhana yang membantu kebutuhan warga. Kehadiran komunitas kreatif di desa menjadi energi baru yang mendorong lahirnya ide-ide segar serta inovasi yang bermanfaat.
Selanjutnya, ada dimensi inklusi sosial. Digitalisasi desa yang sehat adalah ketika setiap warga, termasuk kelompok marginal dan rentan, mendapatkan akses yang adil terhadap sumber daya dan layanan. Inklusi ini mencerminkan keterbukaan masyarakat terhadap keberagaman dan memastikan hasil pembangunan dirasakan bersama.
Tak kalah penting adalah partisipasi publik. Masyarakat cerdas tidak hanya pasif menerima kebijakan, tetapi ikut terlibat dalam perencanaan, pengawasan, hingga evaluasi pembangunan. Dengan memanfaatkan teknologi, warga dapat memberi masukan, menyampaikan kritik, bahkan memantau transparansi program desa.
Dengan demikian, ukuran kecerdasan masyarakat di era digital tidak hanya diukur dari seberapa sering menggunakan gawai, tetapi lebih kepada bagaimana teknologi dipakai untuk meningkatkan kualitas hidup, memperkuat kebersamaan, dan mendorong partisipasi aktif dalam pembangunan desa (Korespondensi : J. Windhandini).
Susanto
16 September 2025 10:58:31
Masaallah luar biasa tak sawang sawang kok ada ustd UJ ya apa masih krabat nya atau ponakan nya UJ...